Educator.co.id | Rukun Shalat mrupakan hal yang wajib diketahui oleh orang islam. Karena rukun Shalat merupakan tata tertib melakukan ibadah shalat yang baik dan benar. Selain rukun shalat yang didalamnya terdapat tata cara melakukan shlat yang baik dan benar.
Umat islam diharuskan untuk mengetahui syarat syarat melakukan shalat. Terdapat syarat sah shalat dan juga syarat wajib shalat. Jadi sebelum melakukan ibadah shalat diharuskan mengetahui apa saja syarat sah shalat dan juga syarat wajib shalat.
Untuk itu disini mimin akan menjelaskan beberapa hal mengenai rukun shalat dan apa saja yang harus diketahui didalamnya. Untuk itu kalian harus menyimak penjelasan yang akan mimin jelaskan agar kalian paham apa saja yang harus dipahami.
13 Rukun Shalat Fardhu Yang Harus Dilakukan
Rukun Shalat harus diketahui oleh umat islam karena Rukun Shalat merupakan pindasi yang harus dilakukan saat melakukan ibadah Shalat. Itu sebabnya umat islam diharuskan memahami dan melaksanakan secara rutin dan tertib.
Maka dari itu disini mimin akan memberikan penjelasan mengenai rukun islam secara jelas supaya kalian yang belum paham dan ingin mengetahuinya dapat memahami rukun Shalat. Berikut adalah urutan rukun Shalat secara benar.
1. Niat Shalat
Rukun shalat yang pertama adalah niat, Niat shalat adalah niat yang dilakukan seorang muslim sebelum memulai shalat. Niat shalat sebenarnya bukan termasuk rukun shalat, tetapi merupakan salah satu syarat sah shalat yang harus dipenuhi.
Sebelum melakukan shalat kalian harus memenuhi syarat sah shalat. Kemudian kalian dapat membaca niat shalat yang akan kalian kerjakan. Dan sebagi gambaran kalian cukup membacanya didalam hati jika kalian akan melaksanakan ibadah Shalat.
2. Berdiri Tegak, Apabila Mampu
Sembari kalian membaca niat shalat kalian harus berdiri tegap (bagi yang mampu) penjelasan dari berdiri bagi yang mampu adalah. Jika kalian tidak dalam keadaan sakit sehingga kalian tidak mampu berdiri.
Jika kalian mengalami masalah sehingga kalian tidak sanggub berdiri kalian diperbolehkan duduk dikursi maupun sembari tiduran di kasur. Maksud dari penjelasan barusan kalian dapat membaca penjelasan yang akan datang selanjutnya.
3. Takbiratul Ikhram
Selanjutnya rukun shalat ketiga adalah Takbiratul ihram dilakukan dengan mengucapkan kalimat “Allahu Akbar” saat memulai shalat. Takbiratul ihram menandai dimulainya shalat dan memisahkan antara aktivitas sehari-hari dengan ibadah shalat.
Setelah takbiratul ihram dilakukan, maka shalat sudah dimulai dan seorang muslim harus fokus dalam melaksanakan setiap rukun dan gerakan shalat.
Pada saat takbiratul ihram, seorang muslim harus berdiri dengan posisi tangan diangkat sampai sejajar dengan bahu dan telinga, sambil mengucapkan “Allahu Akbar”.
4. Membaca Surat Al Fatihah
Membaca Al-Fatihah adalah salah satu rukun shalat yang sangat penting dalam Islam. Al-Fatihah adalah surat pertama dalam Al-Quran dan sering disebut sebagai “Ummul Kitab” atau induk dari seluruh Al-Quran.
Membaca Al-Fatihah wajib dilakukan dalam setiap rakaat shalat, baik shalat fardhu atau shalat sunnah. Dalam shalat, membaca Al-Fatihah dilakukan pada rukun shalat pertama di awal setiap rakaat.
Setelah mengucapkan takbiratul ihram, seorang Muslim harus membaca Al-Fatihah sebelum melanjutkan ke rukun shalat selanjutnya, seperti rukuk, sujud, dan lain-lain.
5. Ruku’ Beserta Tuma’ninah
Ruku’ dalam shalat memiliki makna simbolis, yaitu pengakuan ketundukan seorang muslim kepada Allah SWT. Dalam posisi ruku’, seorang muslim merendahkan dirinya di hadapan Allah SWT dan mengakui bahwa segala sesuatu hanya bisa terjadi atas izin dan kuasa-Nya.
Tuma’ninah bukanlah rukun shalat, tetapi merupakan bagian penting dalam pelaksanaan shalat. Dalam posisi tuma’ninah, seorang muslim merenung dan memperkuat konsentrasinya untuk melanjutkan shalat dengan baik.
Tuma’ninah juga berfungsi untuk memberikan waktu kepada tubuh dan pikiran untuk beristirahat sejenak sebelum melanjutkan rukun shalat selanjutnya.
Dalam pelaksanaan shalat, ruku’ dan tuma’ninah adalah dua rukun shalat yang sangat penting untuk dilakukan dengan baik. Melalui ruku’, seorang muslim mengakui ketundukan dan kepatuhan kepada Allah SWT,
Sementara tuma’ninah membantu seorang muslim untuk memperkuat konsentrasinya dan menguatkan hati dalam melaksanakan shalat.
6. I’tidal Beserta Tuma’ninah
Setelah kalian melakukan ruku’ kemudian kalian melakukan I’tidal dengan berdiri tegap serta membaca bacaan I’tidal. Dan disertai dengan bacaan I’tidal
Itidal adalah istilah yang digunakan dalam shalat untuk mengacu pada posisi tegak setelah melakukan ruku’. Setelah melakukan ruku’, seorang muslim harus kembali berdiri dengan posisi yang rata dan kaki yang rapat.
Pada posisi itidal ini, seorang muslim harus menunggu sejenak sebelum melanjutkan shalat ke rukun selanjutnya.
7. Sujud Beserta Tuma’ninah
Kemudian kalian melakukan sujud dengan menempelkan telapak tengan, dahi, lutut dan telapak kaki bagian ujung atau telapak jari kaki. Perlu kalian ingat bahwa kalian harus menempelkan ketujuh bagian tersebut dan disertai dengan tuma’ninah.
8. Duduk Diantara Dua Sujud Beserta Tuma’ninah
Duduk di antara dua sujud (juga dikenal sebagai duduk istirahat) adalah salah satu rukun shalat yang harus dilakukan oleh seorang Muslim selama melaksanakan shalat.
Rukun ini dilakukan setelah selesai melakukan sujud pertama dan sebelum melakukan sujud kedua dalam rakaat tertentu dalam shalat.
Ketika melakukan duduk di antara dua sujud, seorang Muslim harus duduk dengan posisi yang baik dan benar. Posisi duduk ini disebut sebagai duduk tawarruk, yaitu dengan meletakkan lutut kanan di atas lantai dan menyandarkan pantat pada tumit kaki kiri.
Kedua tangan diletakkan di atas paha dengan jari-jari terbuka dan menghadap ke arah kiblat. Dalam posisi ini, seorang Muslim melakukan bacaan dzikir atau doa tertentu sebelum melakukan sujud kedua.
9. Duduk Tasyahud Akhir
Duduk tasyahut akhir seperti melakukan tasyahud awal perbedaanya hanya kalian membaca shalawat hingga salam saat melakukanya. Hal ini harus kalian lakukan karena duduk tasyahud akhir merupakan salah satu rukun shalat.
10. Membaca Shalawat Nabi Di Tasyahud Akhir
Setelah kalian melakukan duduk tasyahud akhir rukun shalat selanjutnya yaitu kalian membaca shalawat nabi pada saat kalian melakukan tasyahud akhir. Kalian harus membacanya dari awal hingga selesai.
11. Membaca Salam
Setelah kalian melakukan membaca shalawat nabi kalian melakukan dan membaca salam untuk mengakhiri ibadah shalat kalian. dengan melakukan salah menandakan bahwa kalian telah selesai melakukan pekerjaan shalat.
12. Niat Keluar Dari Shalat
Yang dimaksud dengan niat keluar dari shalat adalah dengan mengakhirinya ibadah shalat kalian. bukan berarti nait mengumpulkan semua yang akan kalian lakukan saja. Namun niat mengakhiri juga perlu dilakukan seprti penjelasan para ulama.
13. Tertib Atau Berurutan
Selanjutnya yang merupakan kunci dari rukun shalat yaitu dengan kalian melakukan 12 rukun shalat tersebut dengan mengerjakanya secara berurutan dan tidak melakukanya secara beracakan. Rukun Shalat harus dilakukan secara berurutan.
Syarat Wajib Shalat Yang Harus Diketahui Ada 6
Untuk menjalankan rukun shalat sebagai umat islam harus mengeahui juga syarat wajib shalat. Ini dilakukan bertujuan untuk melaksanakan ibadah shalat yang akan kalian kerjakan. Untuk itu disini mimin akan menjelaskan juga apa saja syarat wajib shalat tersebut dibawah ini.
1. Islam
Syarat wajib shalat yang harus dipenuhi yang pertama adalah harus beragama islam. Ini merupakan syarat wajib yang harus dipenuhi kenapa demikian? Dipikir secara logika saja mengapa agama lain melakukan ibadah yang dijalankan oleh agama lain.
Maka dari itu rukun shalat memiliki kewajiban syarat wajib shalat karena memiliki persyaratan tersendiri. Dan tidak dapat dilanggar apalagi agama lain mejalankan ibadah shalat yang dilakukan oleh agama islam.
2. Baligh (Sudah Cukup Umur)
Selanjutnya syarat wajib shalat yang harus dipenuhi yaitu. Kalian harus mengalami balig atau sudah dinyatakan dewasa untuk mengerjakan shalat. Ada beberapa tanda jika kalian sudah dinyatakan baligh.
Tanda tanda kalian mengalami balig yaitu diwaktu kalian beranjak dewasa untuk perempuan kalian akan mengalami haid. Dan untuk laki laki akan mengalami tumbuhnya rambut pada bagian tertentu dan mengalami mimpi basah dan ada terdapat beberapa tanda lainya.
3. Berakal
Berakal mengacu pada kemampuan seseorang untuk menggunakan akal sehat dan logika dalam berpikir, mengambil keputusan, dan menyelesaikan masalah. Orang yang dianggap berakal biasanya memiliki kemampuan untuk mengamati dan memahami situasi secara objektif.
Menganalisis informasi dengan benar, dan mengambil keputusan yang tepat berdasarkan penilaian rasional. Intinya yang dimaksud dengan berakal adalah dapat berfikir secara normal.
4. Suci Dari Hadas Besar, Kecil, Haid Dan Nifas
Selanjutnya yaitu bersih dari hadas kecil maupun besar Serta tambahan bagi wanita adalah suci dari haid dan nifas
5. Sampainya Dakwah Islam
Dalam konteks dakwah Islam, “sampainya dakwah pada rukun shalat” mengacu pada upaya menyebarluaskan ajaran-ajaran Islam kepada masyarakat, khususnya dalam mengajarkan cara melakukan shalat secara benar dan teratur.
Sebagai bagian dari dakwah Islam, menyebarkan pengajaran mengenai rukun shalat dapat membantu orang untuk memahami dan melakukan shalat dengan benar, sehingga mereka dapat memperoleh manfaat spiritual dari ibadah shalat.
Dalam rangka memperluas dakwah Islam, pengajaran tentang rukun shalat dapat dilakukan melalui berbagai metode, seperti ceramah, bimbingan, diskusi, literatur, media sosial, dan metode lainnya.
6. Dalam Keadaan Sehat Panca Indra
Dalam Islam, panca indra atau lima indera adalah bagian penting dari tubuh manusia yang membantu seseorang berinteraksi dengan dunia di sekitarnya. Kelima indera tersebut adalah penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan, dan perasaan.
Syarat Sah Shalat, Jumlahnya Ada 8
Dalam Islam, terdapat delapan syarat sah shalat yang harus dipenuhi oleh seorang muslim agar shalat yang dilakukan diterima oleh Allah SWT. Berikut adalah delapan syarat sah shalat:
1. Suci Dari Hadas Kecil Maupun Hadas Besar
Hadas besar terjadi ketika seseorang mengeluarkan air mani, baik karena hubungan seksual maupun mimpi basah. Ketika seseorang mengalami hadas besar, ia dianggap tidak suci dan harus melakukan mandi besar (junub) sebelum melakukan ibadah seperti shalat.
Sementara itu, hadas kecil terjadi ketika seseorang melakukan tindakan seperti buang air kecil, buang air besar, dan setelah haid atau nifas. Ketika seseorang mengalami hadas kecil, ia dianggap tidak suci dan harus melakukan wudhu sebelum melakukan ibadah seperti shalat.
Ketika seseorang mengalami hadas besar atau kecil, ia harus membersihkan diri secara menyeluruh sebelum melakukan ibadah. Ini adalah bagian penting dari kebersihan jasmani dan rohani dalam Islam, serta menunjukkan penghormatan kita kepada Allah SWT.
2. Sucinya Pakaian Serta Badan Dan Tempat Dari Najis
Dalam Islam, suci dari najis adalah suatu keadaan ketika benda atau tubuh seseorang sudah bersih dan tidak terkontaminasi oleh najis atau benda-benda yang dianggap najis dalam Islam.
Contoh dari najis antara lain air kencing, kotoran hewan maupun manusia, feses, darah haid atau nifas, dan daging babi. Agar suci dari najis, seseorang harus membersihkan najis tersebut dari tubuh atau benda yang terkena menggunakan air bersih dan sabun.
3. Menutup Aurat
Dalam Islam, menutup aurat adalah salah satu syarat sah untuk melakukan ibadah seperti shalat dan berbagai ibadah lainnya. Aurat adalah bagian tubuh yang harus ditutupi oleh pakaian yang sesuai dengan syariat Islam, baik bagi laki-laki maupun perempuan.
Aurat bagi laki-laki terdiri dari bagian antara pusar dan lutut, sedangkan aurat bagi perempuan meliputi seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.
Oleh karena itu, sebelum melakukan ibadah seperti shalat, seseorang harus memastikan bahwa auratnya tertutup dengan pakaian yang sesuai.
4. Menghadap Kiblat
Dalam Islam, menghadap kiblat adalah salah satu syarat sah dalam melaksanakan shalat. Kiblat adalah arah ke Masjidil Haram di Makkah, tempat terdapat Ka’bah yang menjadi kiblat umat Islam di seluruh dunia.
Menghadap kiblat dalam shalat adalah penting karena shalat merupakan ibadah yang ditujukan untuk Allah SWT, dan Allah SWT memerintahkan agar umat muslim menghadap kiblat ketika melaksanakan shalat sebagai tanda kekhusyukan dan kesatuan dalam beribadah.
5. Memasuki Waktu Shalat
Dalam Islam, waktu shalat adalah waktu yang ditetapkan untuk melaksanakan shalat lima waktu setiap hari. Waktu shalat tersebut ditentukan berdasarkan posisi matahari, yang dibagi menjadi beberapa periode waktu yang dikenal sebagai waktu shalat. Ada lima waktu shalat dalam sehari.
Melaksanakan shalat tepat waktu adalah suatu kewajiban bagi seorang muslim, karena shalat adalah ibadah yang sangat penting dalam Islam dan merupakan rukun Islam yang kedua setelah syahadat.
6. Mengetahui Rukun Rukun Shalat
Rukun shalat adalah bagian-bagian atau elemen penting dalam melaksanakan shalat yang harus dilakukan oleh seorang muslim agar shalatnya dianggap sah dan diterima oleh Allah SWT. Hal ini harus diperhatikan jika ingin memenuhi syarat sah shalat.
7. Tidak Meyakini Bahwa Diantara Rukun Rukun Shalat Adalah Sunnahnya.
Selanjutnya yaitu dengan meyakini bahwa rukun rukun shalat yang sudah disebutkan dinyatakan wajib bukan sunah lagi. Ini merupakan salah satu syarat sah shalat. Karena jika salah dalam mengartikan kewajiban dapat berpengaruh besar.
8. Menjauhi Segala Yang Membatalkan Shalat
Agar shalat dianggap sah dan diterima oleh Allah SWT, selain harus melaksanakan rukun-rukun shalat dengan benar, seorang muslim juga harus menjauhi hal-hal yang bisa membatalkan shalat.
Hal-hal yang membatalkan shalat ini disebut dengan mafsadat shalat, dan termasuk di antaranya Keluarnya hadas kecil atau besar: Hadas kecil terjadi saat buang air kecil, sedangkan hadas besar terjadi saat buang air besar atau haid dan masih banyak lagi.
Penutup
Itulah beberapa informasi terkait rukun Shalat. Semoga informasi ini dapat menjadi referensi bagi kalian untuk memahami rukun shalat beserta syarat sah shalat dan syarat wajib shalat yang benar.
Mungkin terdapat beberapa penjelasan yang sedikit membingungkan. Mohon untuk memaklumi penjelasan diatas karena yang menjelaskan juga merupakan manusia yang tidak luput dari kesalahan dan lupa.
Semoga kita dapat bertemu pada kesempatan yang akan mendatag dan dapat membahas lagi terkait agama islam. Sampai jumpa dan terimakasih.